Pemkab Bombaa Kerap Tolak Usulan Pengadaan Armada Pemadam Kebakaran, Ada Apa ?
RUMBIA, Bombanapost.com – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bombana mengaku usulan pengadaa Armada/mobil pemadam kebakaran setiap kerap ditolak pemerintah setempat. Padahal dua wilayah seperti diwilayah Poleang dan pulau Kabaena merupakan wilayah yang kerap terjadi peristiwa kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Waridin Ardin menanggapi kebakaran 9 Juni 2024 kemarin di Boepinang sangat sedih karena tidak ada pelayanan Armada Damkar di Poleang yang hanya bisa pasrah dengan keadaan,
” sy of di Daerah Kebakaran Poleng, jujur saya menangis karena di poleang dan Kabaena itu tidak ada pelayanan, dulu saya minta UPTD disana, kabaena, poleang timur, boepinang itu, poleang barat mesti ada UPTD, tapi apa daya saya sebagai pengusung tidak pernah tersauti oleh pimpinan,”. Katanya Saat ditemui awak media Pada Senin 10 Juni 2024.
Kabid Damkar Bombana menjelaskan alasan utamanya tidak ada adanya armada damkar diwilayah Poleang dan Kabaena meskipun sering terjadi insiden kebarakan sebab setiap Beliau selalu mengusung tiap tahun tapi unsur pimpinan dan tim PAD itu tidak mendengarkan, tidak memberikan ruang untuk berikan armada itu, cuman apa daya sebagai bawahan cuman bisa dikendalikan.
Walaupun demikian, sebagai Pemerintah Damkar Bombana tidak henti-hentinya berjuang agar adanya pelayan untuk disetiap wilayah, dengan persiapan rencana jangka panjang untuk armada pemadam kebakaran di poleang dan kabaena untuk Tahun ini, Kabid damkar Bombana dan Pj Bupati memberikan petunjuk bahwa dipoleang itu harus ada UPTD.
” Semoga Tahun ini kita akan buat armada disana dengan catatan nanti setelah kelur dua unit dana hibah baru saya tempatkan armada di wilayah kabaena, dan poleang,” ujarnya.
Untuk saat ini penialain damkar sangat rentang di poleang dan kabaena tanpa adanya armada damkar, karena kebakaran yang terjadi disana memang tanggung jawab pemerintah,
” Secara peribadi saya menangis, melihat atasan memang tidak ada rasa malu, artinya saya sendiri sebagai bawahan itu saya malu ke poleang, karena kejadian kebakaran tidak ada penanganannya,” getir Wardin.
Disamping itu Damkar Bombana dapat menangani kebakaran saat di Poleang dan kabaena dengan catatan bila diperintahkan pimpinan dan di BKO oleh TNI atau Polisi, Karena rentang kendali, efektif dan efesien kalau berangkat dari sini ke Poleang Sekitar 2 jam lebih, belum lagi kalau kebakaran di Kabaena memakan banyak waktu diperjalanan,
” Pada saat tiba di insiden kebakaran, sudah tidak ada apinya, tidak ada lagi rumahnya, sisa arang dan puing puingnya karena waktu perjalanan yang tidak efektif otomatis kita akan disoroti oleh Masyarakat, makanya kita sebagai Damkar kita melindungi diri jangan sampai niat kita membantu tapi malah dibaleki,” Resah Kabid Damkar Bombana.
Meskipun tidak adanya kerja sama di wilayah instansi lain untuk menangani kebakaran di Poleang dan Boepinang, tapi Tahun ini akan Buat UPTD, Damkar Bombana akan meningkatkan kerja sama Linmas yang ada di kecamatan dan akan membentuk tim yang namanya ” Relawan Pemadaman Kebakaran ” di setiap Kecamatan sebagai mata lalang kebakaran di Kacamatan.
” Tahun ini Bulan 9, kami bentuk relawan damkar disetiap kecamatan di Ibu Kota Bombana sudah ada personilnya, di Kecamatan kita tempatkan Dua, Desa Dua dan Lurah Dua, tapi Armadanya belum ada tapi InsyaAllah Kedepan kita akan buat seperti itu,” tuturnya.
Adapun yang dibutuhkan damkar untuk dapat menempatkan Armada di Poleang dan Kabaena adalah saya butuh tenaga, butuh dana, personil dan saya butuh kerja dari pemerintah,
” yang artinya saya butuh support dari pemerintah tidak lain Pimpinan, kedua saya ingin sekali DPRD Partai Politik betul-betul mengawal kebijakan pemerintah mengadakan pemadam kebakaran butuh harga mati harus beli kerena itu kebutuhan Masyarakat langsung,” ungkap Kabid Damkar Bombana.
Demikian tanggapan damkar terhadap Masyarakat mengenai tidak adanya Armada di wilayah Poleang dan Kabaena merasa malu, terhina tapi dengan terhinanya Beliau bangkit, maka dari itu ia minta semua Elemen agar Pemda mendengar Jeritan Korban kebakaran di Poleang termasuk juga Kabaena.
Damkar Bombana dalam merespon serta menangani kekhawatiran Masyarakat Poleang dan Kabaena kalau Poleang meminta dan marah itu wajar,
” ini memang pelayanan dasar jawabnnya itu mutlak bukan dijawab dengan mic tapi dijawab belikan unit,” tegasnya.
Waridin menyatakan tidak akan ada kendala infrastruktur atau logistik selama ada unitnya tidak ada masalahnya, selama ada unitnya ada saya berani simpan armada di Daerah Poleang dan Kabaena.
Dengan doa dan disertai harapan untuk unsur Pimpinan baik itu Kepala daerah, maupun unsur partai Politik tolong kita niat untuk Bombana ini karena Bombana ini sangat butuh pelayanan dasar khususnya damkar,
” saya selaku kabid damkar Bombana mohon bantu kami, pimpinan mohon buka mata hati, tolong berikan kami Unit, Kami siap bekerja untuk melayani masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan